Selasa, 16 September 2014

kearifan lokal.




Pengertian kearifan lokal (local wisdom) dalam kamus terdiri dari dua kata: kearifan (wisdom) dan lokal (local). Dalam Kamus Inggris Indonesia John M. Echols dan Hassan Syadily, local berarti setempat, sedangkan wisdom (kearifan) sama dengan kebijaksanaan. Secara umum maka local wisdom (kearifan setempat) dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya. Dalam disiplin antropologi dikenal istilah local genius.Gobyah (2003), mengatakan bahwa kearifan lokal (local genius) adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal merupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun kondisi geografis dalam arti luas. Kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung didalamnya dianggap sangat universal.Menurut Caroline Nyamai-Kisia (2010), kearifan lokal adalah sumber pengetahuan yang diselenggarakan dinamis, berkembang dan diteruskan oleh populasi tertentu yang terintegrasi dengan pemahaman mereka terhadap alam dan budaya sekitarnya.Kearifan lokal adalah dasar untuk pengambilan kebijakkan pada level lokal di bidang kesehatan, pertanian, pendidikan, pengelolaan sumber daya alam dan kegiatan masyarakat pedesaan. Dalam kearifan lokal, terkandung pula kearifan budaya lokal. Kearifan budaya lokal sendiri adalah pengetahuan lokal yang sudah sedemikian menyatu dengan sistem kepercayaan, norma, dan budaya serta diekspresikan dalam tradisi dan mitos yang dianut dalam jangka waktu yang lama.

Rabu, 10 September 2014

hadiah dan teguran dari tuhan.

Purwakarta, 10 september 2014.

 Teguran kecil dari tuhan.

Hari ini sunguh hari yang menyenangkan karna ada teman gw yang ulang tahun, dan hari ini juga menjadi hari yang menbuat mental drop.

Hari ini sahabat gw ulang tahun, dan dia ngajak gw main ke rumah temen gw juga yang berada di daerah cikalong bandung.

Rencananya pengen berangkat setelah ashar, tapi nunggu temen gw abah mandi dulu dikosanya, jadinya kita berangkat jam 17.00 . adi naik motor sendiri gw sama abah.
 Sebelum berangkat kita ke pedes dulu minjem helm, karna helm di pedes gak ada kita minjem help ke pasantren.
Sebelum berangkat ada pertanyaan dari  ;


A farid , : pada mau kemana , ?
Em        : trus ge jawab mau ke akhirat,  ( sambil becanda ),kita mau ke rumah adi a, bakar ayam, a farid mau ikut gak,
A farid   : saya gak bisa euy.
Em       : yaudah a kita berangkat yaa.

Di jalan papas an sama adit  gw tukeran helm.
 Em      ; dit tukeran helm dong.
Adit      ; mang pada mau kemana,
Abah    ; mau ke rumah botak, bakar – bakar.
Em       ; ayo dit ikut skalian ngerayaiin ulang tahun adi.
Adit      ; okelah nanti gw nyusul sama farid, mang rumahnya dimana ?
Abah    ; dicikalong.
Adit      ; sambil senyum.

Trus kita melanjutkan perjalan , sampe ciganea gw bilang kea bah.
 Em      ; bah baca tu hati – hati rawan kecelakaan .
Abah    ; ia.

 Gak lama gw bilang gitu , tiba – tiba ada elp berhenti mendadak , dan abah pun goyang bawa motornya , dan kita jatoh, abah jatoh ke kiri dang w jatoh ke kanan, astagfirullah ini hal paling gw takutin mati di tabrak truk , akhirnya kejadian sama diri gw, pas gw jatoh ke kana ada truk kuning yang berlawanan arah sama gw mungkin  jaraknya Cuma 1 meter, bersyukur sama allah swt, karna si supir truck ngebating stirnya ke kiri, dan gw pun berusan loncak ngindarin truck, gw bwrsyukur sama allah swt, karna allah masih saying sama gw, gw masih selamet walaupun badan baret – baret dan luka, dan temen gw pun slamet.
Syukurlah motor juga gpp. Dan kita pun di tolongin pengedara lainya dan warga , kita di taro di warung ibu yang baik hati ngasi kita air minum, dan di bayar gak mau.”makasih bu”

Setelah kita istirahat abah nelpon adi, dan temen – temen lainya, karna abah sadar diri dia udah gak bisa bawa motor, dang w pun masih terbaring di tiker menahan rasa sakit.

Gak lama kemudian adi nelpon ;

Adi       ; posisi dimana em /
Em       ;ditanjakan ci ganea a,
Adi       ; yaudah tunggu, gw kesana.

Gak lama kemudian adi datang , sebagai dewa penolong kita, allhamdulilah,
Setelah adi dating ada telpon dari dede.

Dede    ; dimana nu ?
Em       ;tanjakan ciganea de.
Dede    ; ane kesana.
Karna gw udah males ngomong hp gw kasi adi.

Dan gak lama dedepun dateng.
Yaudah nu kita ke tukang urut,
Ia de,
Adi       ; kita kerumah temen gw aja yang deket kota disanana ada tukang urut.

Akhirnya kita pun kerumah temenya adi. Gw sama adi di boncengin , dede sendiri naik motor dan abah sendiri karna dia ngerasa bisa bawa motor.
Sampe rumah temenya adi , nungguin temenya adi, trus kita di bawa ke tukang urut.
 Bersyukur sama allah karna gw udah di kasih temen yang care, baik, dan nemenin gw sampe tukang urut.makasih sahabat. Makasih allah swt.
Sampe tukang urut Cuma gw yang di urut karna abah ngerasa dia baik – baik aja.
Uhhh lumayanlah rasa sakitnya. Tapi setelah di urut rasanya enakan sudah bisa jalan dan tangan gak bengkok lagi.

Makasih ya allah , makasih untuk kesekian kalinya karna masih sayang sama hambamu ini.

Ini pembelajaran dan teguran yang kesekian kalinya . mungkin. Tapi ini sangat kena sampe kebawa mimpi.

Terima kasih teman – teman untuk kepedulianya.
Untuk adi selamat ulang tahun, dan maaf gak jadi bakar – bakar.
Untuk abah ini pengalaman yang gak bisa dilupaiin, agar kita lebih waspada di jalan dan tempat lainya klo maut itu gak mandang tempat, maaf ya bah motor lw jadi rusak karna boncengin gw. Dan lw pun ikut jadi korban. Lain kali bawa motor lebih hati-hati ya jangan lupa doa. Hehe
Untuk dede nurjaman, makasih kabayan udah care sama kita rela – relain jauh –jauh nyusul kita,
Lw emang setia kawan . sorry de jadi ngerepotin.
Untuk ibu penjaga warung , makasih ibu udah nampung kita sama ngasi air secara gratis.
Untuk temen adi latif, makasih udah bawa kita ketukang urut, kapan – kapan main yak e tempat gw. Makasih juga buat ibu latif yang baik.
Maksih buat abah yang udah ngurut gw sma sembuhin luka abah, abah makasih yaa , kapan – kapan kita main ke rumah abah lagi deh.
Untuk memet , makasih dah bawaiin ayam . hahaha
Buat a heri dan aa yang gw lupa namanya , makasih juga udah jenguk bawain riti susu hehehe.

Makasih untuk semuanya hari ini yang berpartisipasi.
Ini pengalaman skaligus teguran buat pribadi gw.
Tuhan maksih, makasih, dan terima kasih tuhan.



Selasa, 09 September 2014

standar pendakian dan tehnik pendakian.

sedikit berbagi, barang kali suatu saat bisa di aplikasikan di medan. salam lestari.


standar pendakian:

A. Perlengkapan Jalan (untuk medan gunung hutan)1. Sepatu
* Mempunyai kegunaan sesuai dengan kebutuhan perjalanan.
* Sesuai dengan bentuk dan ukuran kaki
* Harus kuat untuk pemakaian yang berat
Untuk medan gunung hutan diperlukan sepatu :
* Melindungi telapak kaki sampai mata kaki
* Kulit tebal, tidak mudah sobek
* Lunak bagian dalam, masih memberikan ruang bagi gerak kaki
* Keras bagian depannya, untuk melindungi jari kaki (tidak dianjurkan memakai sepatu pekerja tambang, yang bagian depan sepatu sangat keras karena dilapisi dengan besi, selain berat juga akan merusak jari kaki jika ada perubahan suhu)
* Bentuk sol bawahnya harus dapat menggigit tanah ke segala arah dan cukup kuat.
* Ada lubang ventilasi, yang bersekat halus sehingga air dan udara lewat untuk pernafasan kulit telapak kaki.
2. Kaos Kaki
Yang perlu diperhatikan : menyerap keringat.
Gunanya :
* Melindungi kulit kaki dari pergesekan dengan kulit sepatu.
* Menjaga agar kulit kita tetap dapat bernafas.
* Menjaga agar kaki tetap hangat pada daerah yang dingin.
3. Celana Jalan
Yang perlu diperhatikan :
* Kuat, lembut
* Ringan
* Tidak mengganggu gerakan kaki, jahitannya cukup longgar
* Praktis
* Terbuat dari bahan yang menyerap keringat
* Mudah kering, bila basah tidak menambah berat
Bahan celana yang terbuat dari katun cukup baik, tidak terlalu tebal, tahan duri, mudah kering.
4. Baju Jalan
Yang perlu diperhatikan :
* Melindungi tubuh dari kondisi seikitar
* Kuat
* Ringan
* Tidak mengganggu pergerakan
* Terbuat dari bahan yang menyerap keringat
* Praktis
* Mudah kering
5. Topi Lapangan
Yang perlu diperhatikan :
* Melindungi kepala dari kemungkinan akibat duri
* Melindungi kepala dari hujan, terutama kepala bagian belakang.
* Harus kuat dan tidak mudah robek, untuk medan gunung hutan dianjurkan memakai topi rimba atau semacam topi Jepang.
6. Sarung Lapangan
Yang perlu diperhatikan :
* Sebaiknya terbuat dari kulit
* Bentuknya sesuai dengan tangan kita
* Tidak kaku, artinya tidak menghalangi gerakan tangan.
7. Ikat Pinggang
Pilihlah yang terbuat dari bahan yang kuat, dengan kepala yang tidak terlalu besar tetapi teguh. Selain menjaga agar celana tidak kendur, juga untuk meletakan alat-alat yang perlu cepat dijangkau seperti pisau pinggang, tempat air minum, tempat alat-alat P3K, dll.
8. Ransel / Carrier
* Ringan, Sejauh mungkin tidak merupakan tambahan beban yang berlebihan, terbuat dari bahan yang water proof.
* Kuat, harus mampu membawa beban dengan aman, berdaya tahan tinggi, tidak mudah robek, jahitannya tidak mudah lepas, zippernya cukup kokoh, dsb.
* Nyaman dipakai, dianjurkan agar memakai ransel yang mempunyai rangka, agar berat beban merata dan seimbang. Selain itu juga membuat kenyamanan karena adanya ventilasi antara tubuh/punggung dengan ransel.
* Praktis, kantung-kantung tambahan serta pembagian ruangan akan memudahkan untuk mengambil barang-barang tertentu.
9. Peralatan navigasi
– Kompas, peta, penggaris segitiga, busur derajat, pensil, dll.
10. Lampu Senter
* Dengan bola lampu dan baterai cadangan
11. Peluit
12. Pisau
* Pisau saku serbaguna (multi blade) seperti Victorinox
* Pisau pinggang
* Golok tebas
B. Peralatan Tidur
* Satu set pakaian tidur
* Kaus kaki untuk tidur
* Sleeping bag
* Matras
* Tenda/ponco/flysheet untuk bivak
C. Perlengkapan Masak dan Makan
* Alat-alat makan
* Alat pembuat api (lilin, spirtus, dll)
* Kantung air / tempat air



Mountaineering berasal dari kata “mountain” yang berarti gunung. Mountaineering adalah kegiatan mendaki gunung yang terdiri dari tiga tahap kegiatan, yaitu :

 Hill Walking.Merupakan perjalanan pendakian bukit-bukit yang landai, tidak mempergunakan peralatan dan teknis pendakian
 Scrambling. Merupakan pendakian pada tebing batu yang tidak terlalu terjal. tangan hanya digunakan sebagai keseimbangan
 Climbing. Merupakan pendakian yang membutuhkan penguasaan teknik pendakian.
Macam/bentuk climbing adalah :
    Rock climbing, yaitu pendakian pada tebing batu
    Snow ice climbing, yaitu merupakan pendakian pada es dan salju



MENGAPA MENDAKI GUNUNG???

Bagi orang awam, kegiatan petualangan seperti mendaki gunung selalu mengundang pertanyaan klise “mau apa sih kesana???”. Pertanyaan sederhana tapi sering membuat bingung yang ditanya atau bahkan mengundang rasa kesal. George F. Mallory, seorang pendaki Inggris menjawab pertanyaan tersebut “because it is there”. Mallory bersama rekannya menghilang di everest tahun 1924. Soe hook Gie (Mapala UI) menulis dalam puisi “Aku Cinta Pangarango; karena aku mencintai kebenaran hidup”. Dia tewas tercekik gas beracun di puncak Mahameru tanggal 16 Desember 1969.

Motivasi mendaki gunung memang bermacam-macam. Manusia mempunyai kebutuhan psikologis, kebutuhan akan pengalaman baru, dan kebutuhan untuk diakui oleh manusia lainnya. Rasa ingin tahu adalah yang mendasari dan menjadi jiwa setiap manusia.

TEKNIK MENDAKI GUNUNG


Mendaki gunung pada dasarnya adalah olah raga berjalan. karenanya penguasaan teknik berjalan yang benar wajib diketahui terlebih dahulu.
berjalan di gunung tentu saja tak sama dengan berjalan di trotoar. Di gunung anda harus berjalan dengan beban di punggung, melintasi lembah, mendaki tebing, menuruni lereng-lereng, atau meniti punggungan-punggungan yang tipis. Dengan medan seperti itu ditambah dengan beban yang harus dibawa maka keseimbangan dalam berjalan di gunung adalah mutlak.
Seperti juga pejalan kaki yang lain, anda harus berjalan dalam satu irama yang tetap, dengan kata lain, tidak kaku seperti robot. Tidak ubah bagai seorang penari, berjalan di gunung pun punya seni tersendiri. Kalau seorang penari mempunyai kenikmatan tersendiri dalam melakukan gerakan-gerakannya, maka seorang pendaki yang berjalan dalam irama tertentu juga harus dapat merasakannya sebagai suatu kesenangan tersendiri pula.
Ada beberapa patokan yang harus diperhatikan dalam berjalan tentu saja melangkah, inilah hal pertama yang harus diperhatikan. Berjalanlah dengan langkah-langkah kecil, jangan memaksakan kaki untuk mlangkah terlalu lebar. Langkah-langkah yang terlalu lebar menyebabkan berat badan seringkali ditunjang oleh satu kaki saja karenanya keseimbangan badan pun gampang goyah. Dengan langkah-langkah yang kecil, berat badan dapat ditunjang secara mantap oleh kedua kaki. Perlu di ingat bahwa kaki bukan hanya untuk menahan berat badan, tetapi telah ditambah dengan berat barang yang ada dalam ransel. Dengan langkah-langkah kecil, gerakan nafas teratur, dan ini merupakan cara yang tepat untuk menghemat tenaga.
Bagi pendaki yang berpengalaman, berjalan dua atau tiga jam tanpa istirahat merupakan hal yang biasa. Tentu dibutuhkan kekuatan dan stamina yang cuma dapat diperoleh melalui latihan dan pengalaman yang tidak sedikit. Akan tetapi, sebagai ukuran minimal boleh dikatakan bahwa berjalan satu jam dengan istirahat sepuluh menit adalah normal.
Ketika istirahat, duduklah dengan kaki yang melonjor lurus sedikit di atas badan untuk mengembalikan darah supya mengalir normal, karena ketika badan berjaln seluruh darah telah berpusat di kaki. Teguklah minuman secukupnya dan makanlah beberapa makanan kecil. Usahakan agar tidak beristirahat di tempat berangin karena udara dingin dapat mengerutkan otot yang sedang beristirahat, dapat menyebabkan terjadi kram pada otot.
Pilihlah lokasi istirahat yang baik. Secara psikologis lebih menguntungkan apabila anda memilih lokasi di bagian yang tinggi. Dari tempat ini akan tampak pemandangan yang indah, nikmatilah untuk mengurangi perasaab lelah setelah lama berjalan. Makan dan minum secukupnya untuk mengembalikan tenaga, kalau perlu di masak dulu agar hangat dan segar. Ada baiknya memakan sedikit garam untuk menghindarkn kram karena banyak keringat yang mengucur memungkinkan hilangnya garam dari tibuh. Membawa buah segar seperti apel, pir, anggur juga sangat membantu untuk mengembalikan tenaga. karena mengandung banyak air dan vitamin maka mengkonsumsi buah segar juga sangat membantu.
Ketika anda berjalan perhatikan betul medan yang dihadapi. Kalau melewati medan yang penuh kerikil dan batu-batui tajam, harap berhati-hati karena kaki mudah tergelincir jika ceroboh. Tidak berbeda apabila anda harus melintasi medan yang berbatu besar dan bulat seperti bebatuan pada sungai misalnya, anda harus melintasinya dengan melompat dari satu batu ke batu yang lain, yaitu dengan gerak sedemikian rupa cepatnya sehingga batu yang diinjak belum lagi sempat  bergulir tetapi anda sudah melompat ke batu yang lain.
Cara di atas tentu saja berbahaya kalau kondisi anda sudah lelah. Cara lain yang lebih aman adalah dengan menaiki satu persatu batu tersebut, perlahan-lahan dengan memeriksa terlebih dahulu batu yang akan di injak, agar tak gampang bergulir nantinya. Cara mana sebaiknya yang akan dipakai, itu tergantung dari pengalaman dan tingkat kelelahan anda.
Medan yang berumput dan terjal seringkali membahayakan, terlebih ketika basah karena hujan atau embun. Pendaki yang tidak berhati-hati akan mudah tergelincir, terutama jika memakai sepatu yang tidak sesuai. Demikian pula dengan medan becek, berlumpur, licin dan berbahaya.
Jangan percaya pada pohon-pohon kecil di pinggir tebing. Pohon-pohon ini seringkali tidak cukup kuat untuk menahan bobot manusia, sehungga mudah terabut. Btang-batang pohon itu banyak yang lapuk, lalu patah ketika anda menekalnya dan menahan badan di situ. Kalau tidak yakin betul, hanya guakan pohon-pohon itu sebagai keseimbangan saja.
Mendaki di lereng gunung dengan tanah berpasir lebih sulit daripada di atas tanah keras. Setiap kali menjejak, tanah berpasir bisa melorot ke bawah. Anda kadang-kadang perlu menyepakkan kaki ke dalam tanah pasir itu agar tidak melorot. Orang kedua dan seterusnya dapat mengikuti bekas jejak orang pertama supaya tidak mudah lelah, karena tanah berpasir bekas jejak menjadi lebih keras.
Berjalan di atas punggung dari sebuah tebing yang tipis dengan jurang menganga di sebelah kiri dan kanan merupaka kondisi kritis yang membutuhkan teknik tersendiri untuk mengulanginya. Angin kenang yang sering meniup akan menggoyahkan keseimbangan badan. Jangan melakukan gerakan-gerakan yang tiba-tiba dan membahayakan. Misalnya melempar batu atau mengayunkan tangan keras-keras. Berjalanlah dengan tenang dan penuh konsentrasi, tetapi tetap dalam irama yang teratur dan tidak kaku.

kode etik pecinta alam indonesia., di baca dan di aplikasikan . mungkin jadi ibadah.



kode etik pecinta alam.

Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
Pecinta Alam Indonesia adalah bagian dari masyarakat Indonesia, sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, Bangsa, dan Tanah Air
Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa Pecinta Alam adalah sebagian dari makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah Yang Maha Kuasa
Sesuai dengan hakekat diatas, kami dengan kesadaran menyatakan :
1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya.
3. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah air.
4. Menghormati Tata Kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya.
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara Pecinta Alam sesuai dengan Azas Pecinta Alam.
6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa dan Tanah air.
7. Selesai.
Disyahkan dalam :
Forum Gladian Nasional ke-4
Ujung Pandang, 1974

lagi males nulis.





edisi males nulis .. ada beberapa foto yang harus di kosumsi khalayak, ada pula dokumentasi yang harus di kosumsi pribadi.

manjadi petualang itu pilihan, menjadi fotographer itu hoby dan kenyamanan.